Wednesday, August 19, 2009

tERnyATa gUYs,,,mINumAN bERSoDa iTu mERusAk GiGi

Sample ImageAnda yang hobi menenggak minuman bersoda harus bersiap mengalami
kerusakan gigi, pasalnya minuman ini akan mengikis enamel gigi sekuat
zat asam yang ada pada baterai.
Ini merupakan hasil dari studi terkini tentang efek dari minuman bersoda
yang dipublikasikan dalam Academy of General Dentistry (AGD). Selama
ini minuman bersoda sering dihindari oleh mereka yang takut gemuk karena
kandungan gula di dalam minuman ini. Namun ternyata masih ada bahaya lain
yang mengintai, yakni kerusakan enamel gigi. Demikian kesimpulan yang
dihasilkan tim peneliti dari Southern Illinois University School of
Dental Medicine
.

Kerusakan enamel yang diakibatkan tidak main-main. Dalam tiga menit setelah kita meminum soda, terjadi pengikisan enamel 10 kali lebih kuat dibandingkan dengan minuman jus buah. Menurut para ahli, kandungan asam sitrat yang terdapat dalam segala jenis minuman soda menjadi Penyebab utamanya.
Dalam risetnya, para ahli mengukur tingkat keasaman atau pH dari 20 jenis softdrink yang beredar di AS. segera setelah tutup kaleng dibuka. Lalu sepotong kecil enamel gigi dicelupkan di dalamnya. Setelah 48 jam enamel tersebut ditimbang untuk mengetahui jumlah perbedaan berat sebelum dan sesudah dicelupkan.

Hasilnya, gigi yang dicelupkan ke dalam minuman bersoda itu, kehilangan berat lima persen dani berat sebelumnya. minuman soda ini bisa menyebabkan menyebabkan penurunan berat enamel antara 1,6 - 6 persen.


Sebagai perbandingan zat asam yang terdapat pada beterai adalah 1,0 dan air murni pada suhu ruangan memiliki pH 7,0. Menurut tim peneliti, dari hasil riset ini diketahui bahwa tingkat keasaman yang dikandung dalam minuman bersoda bukanlah penyebab utama erosi gigi. Jenis zat asam dalam soda, kadar dan kandungan kalsium juga menjadi faktor. Asam sitrat merupakan zat asam yang paling kuat mengikis enamel dan banyak ditemukan dalam softdrink.

Kesimpulannya adalah keasaman yang ada dalam softdrink sudah cukup merusak gigi dan harus dihindari, kata Ross dalam pernyataannya.

Namun bantahan muncul dari juru bicara asosiasi makanan Amerika (American Beverage Association), Tracey Halliday. Hasil penelitian ini tidak mencerminkan realitas sesungguhnya dan tidak bisa diterapkan dalam situasi nyata dimana pola makan dan kebiasaan minum seseorang berbeda satu dengan yang lain. Lagipula banyak faktor lain yang membuat kerusakan gigi, katanya.
Pemutakhiran Terakhir ( Monday, 10 August 2009 )